Akad menghadirkan kisah yang menyentuh hati tentang dinamika keluarga dan ekspektasi pernikahan. Fokus utama cerita adalah Indira, seorang wanita mandiri yang merasa nyaman dengan kesendiriannya, meskipun terus-menerus didesak oleh ayahnya, Abdi, untuk segera menikah. Abdi, yang kesehatannya semakin menurun, memiliki keinginan besar untuk melihat putri satu-satunya itu membangun rumah tangga sebelum ia tiada. Desakan ini menjadi sumber konflik halus namun konstan antara ayah dan anak. Indira menghormati ayahnya, namun ia juga memiliki pandangannya sendiri tentang cinta dan komitmen, yang tidak selalu sejalan dengan norma sosial atau keinginan orang tua.
Kehidupan Indira mulai berubah ketika ia bertemu kembali dengan Dion, seorang konsultan konservasi alam yang pernah mengisi masa lalunya. Pertemuan ini membangkitkan kenangan lama dan membuka kemungkinan baru. Dion, dengan idealismenya tentang pelestarian alam, membawa perspektif berbeda dalam hidup Indira. Interaksi mereka berkembang, diwarnai dengan perdebatan tentang masa depan, komitmen, dan makna pernikahan itu sendiri. Akad tidak hanya mengeksplorasi tekanan sosial seputar pernikahan, tetapi juga menggali lebih dalam tentang bagaimana harapan orang tua dapat membentuk (atau membebani) pilihan hidup anak. Film ini dengan hangat menggambarkan hubungan ayah-anak yang penuh kasih sayang namun juga diwarnai perbedaan pandangan. Perjalanan Indira adalah tentang mencari keseimbangan antara memenuhi harapan orang terkasih dan tetap setia pada prinsip serta kebahagiaan dirinya sendiri. Apakah pertemuan kembali dengan Dion akan membawanya lebih dekat pada pemenuhan keinginan ayahnya, atau justru menguatkan pendiriannya tentang jalan hidup yang ia pilih? Akad menawarkan perenungan tentang cinta, keluarga, dan pencarian kebahagiaan sejati di tengah ekspektasi.