Onde Mande!: Sebuah kabar gembira nan janggal menghampiri sebuah desa permai di tepian Danau Maninjau, Sumatera Barat. Hadiah sayembara senilai 2 Miliar Rupiah dari sebuah perusahaan sabun berhasil dimenangkan oleh salah seorang tetua mereka, Angku Wan. Namun, nasib berkata lain. Sebelum sempat menikmati berkah tak terduga itu, Angku Wan berpulang.
Kabar duka ini tak lantas memadamkan semangat warga. Terinspirasi dari pesan terakhir Angku Wan yang ingin hadiah tersebut digunakan untuk membangun desa demi kesejahteraan bersama, sekelompok warga desa – termasuk Ni Ta, Da Am, dan Si Mar – menyusun sebuah rencana berani. Bukan karena keserakahan pribadi, motivasi mereka murni demi mewujudkan impian almarhum dan kemaslahatan bersama. Ide tak lazim pun tercetus: meyakinkan pihak perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup.
Tentu saja, rencana ini tak berjalan mulus. Berbagai cara yang mereka tempuh mengundang pro dan kontra di kalangan warga sendiri. Situasi yang sudah kompleks semakin keruh manakala Anwar, perwakilan dari perusahaan sabun, tiba-tiba muncul di desa untuk melakukan validasi pemenang secara langsung. Kehadiran Anwar memaksa warga untuk melancarkan akting dan strategi yang lebih matang, sekaligus mempertaruhkan segalanya.
Kisah unik penuh liku ini menjadi inti dari Onde Mande!, sebuah potret kehidupan desa yang dihadapkan pada dilema besar. Dalam situasi genting ini, di mana kejujuran berbenturan dengan niat mulia, warga desa harus mengambil keputusan. Rencana apa yang akhirnya mereka pilih untuk menghadapi Anwar dan merealisasikan amanah Angku Wan? Dan akankah upaya mereka untuk menipu demi kebaikan ini membuahkan hasil yang mereka impikan?
