Mengungkap Kisah Kelam dalam Film Sumala
Desakan untuk memiliki keturunan seringkali menjadi beban dalam pernikahan. Hal inilah yang dialami pasangan Soedjiman dan Sulastri, yang telah bertahun-tahun menanti buah hati. Di tengah tekanan sosial dan harapan besar Soedjiman akan seorang pewaris usaha dan harta, Sulastri pun berupaya keras, mulai dari jamu tradisional hingga pijat, namun tak kunjung membuahkan hasil. Keinginan Soedjiman yang mendesak, bahkan mengancam akan menikah lagi demi mendapatkan keturunan, mendorong Sulastri ke titik putus asa.
Dalam kebimbangan dan ketakutan, Sulastri mengambil jalan pintas yang mengerikan: mendatangi seorang dukun dan membuat perjanjian gelap dengan iblis. Ritual pun dijalankan, melibatkan Sulastri meminum sesajen sebagai perantara ikatan tersebut. Tak lama setelah itu, Sulastri dinyatakan hamil. Kebahagiaan merekah pada pasangan ini, namun mereka tak tahu bahwa sukacita itu hanyalah awal dari malapetaka yang jauh lebih besar.
Sulastri melahirkan anak kembar perempuan. Namun, kelahiran mereka tidak biasa. Salah satunya adalah manusia, sementara yang lain berasal dari keturunan iblis. Anak berwujud menyeramkan yang diyakini sebagai keturunan iblis, diberi nama Sumala, langsung dibunuh oleh ayahnya sendiri, Soedjiman. Tindakan terburu-buru ini ternyata melanggar syarat perjanjian gaib tersebut. Akibatnya, anak kembar yang selamat, Kumala, harus tumbuh dengan kondisi fisik yang cacat.
Kehidupan Kumala dipenuhi kepedihan. Ia menjadi sasaran cemoohan dan perlakuan kejam dari keluarga maupun penduduk sekitar, dianggap sebagai pembawa sial karena kecacatannya. Penderitaan Kumala semakin bertambah seiring usianya beranjak remaja. Keanehan mulai terjadi di desa. Insiden-insiden misterius dan kematian tragis yang menimpa anak-anak secara beruntun menggemparkan warga. Sosok Sumala yang mengerikan mulai menampakkan diri, menghantui mereka yang selama ini menyakiti dan merendahkan Kumala.
Penduduk dilanda ketakutan, dan mudah saja mereka kembali menuding Kumala sebagai sumber petaka. Soedjiman pun turut disalahkan atas kekacauan yang terjadi. Namun, di tengah ketakutan itu, Kumala akhirnya mengungkapkan kebenaran yang mengerikan: teror kematian itu sesungguhnya dilakukan oleh arwah kakaknya, Sumala. Klimaks ketakutan terjadi ketika Kumala dirasuki oleh Sumala. Balas dendam pun tak terhindarkan. Satu per satu orang yang pernah melukai hati dan fisik Kumala diburu dan dibunuh dengan cara sadis, termasuk kedua orang tuanya sendiri, Soedjiman dan Sulastri, dalam pusaran balas dendam supernatural yang dipicu oleh perjanjian terlarang dan perbuatan manusia.
