“Sakaratul Maut”: Teror di Ambang Kematian
Industri horor Indonesia kembali menyajikan tontonan mencekam yang siap menguji nyali penonton. Salah satu judul terbaru yang patut dicatat adalah “Sakaratul Maut”, sebuah karya yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 1 Agustus 2024. Disutradarai oleh Sidharta Tata, yang sebelumnya sukses dengan film horor seperti “Waktu Maghrib” (2023) dan “Malam Pencabut Nyawa” (2024), “Sakaratul Maut” menawarkan premis yang cukup unik dan menggugah rasa penasaran.
Film “Sakaratul Maut” ini berfokus pada kisah tragis sebuah keluarga yang dihantam kecelakaan maut. Peristiwa nahas tersebut merenggut nyawa sang istri (diperankan oleh Retno Yunitawati) di tempat kejadian, sementara sang suami, Pak Wiryo (Yose Rizal), selamat namun jatuh dalam kondisi koma. Namun, di sinilah kengerian sesungguhnya dimulai. Alih-alih berangsur membaik atau berpulang dengan tenang, Pak Wiryo justru seolah ‘tertahan’ di antara dua alam, kesulitan meregang nyawa.
Kondisi aneh dan tak wajar yang dialami Pak Wiryo ini kemudian menjadi sumber teror yang menghantui seluruh anggota keluarga yang ditinggalkan. Berbagai kejadian misterius dan supranatural mulai meneror mereka, tampaknya berkaitan erat dengan perjuangan Pak Wiryo di ambang kematian. Keluarga ini harus menghadapi kengerian yang tak hanya datang dari dunia gaib, tetapi juga dari ketidakberdayaan melihat orang yang dicintai terjebak dalam keadaan yang mengerikan.
Film ini menampilkan jajaran aktor yang mumpuni untuk memerankan anggota keluarga yang terancam teror, termasuk Indah Permatasari, Della Dartyan, Claresta Taufan, Maryam Supraba, dan Aksara Dena. Melalui akting mereka, penonton diajak untuk merasakan langsung ketegangan, ketakutan, dan keputusasaan yang melanda keluarga saat berhadapan dengan kondisi Pak Wiryo dan teror yang mengikutinya.
