Bayang Kelam Pesugihan dan Perjuangan Seorang Anak
Di tengah ketenangan semu sebuah desa, nama Handini bagai bisikan angin yang membawa rasa takut dan cemoohan. Ia adalah seorang sinden yang pernah menjadi primadona, namun kini reputasinya tercoreng rumor kelam: diduga kuat terlibat dalam praktik pesugihan. Kehidupan Ningrum, putrinya, pun tak pernah sepi dari pandangan miring dan cibiran sejak ia masih belia. Ibu dan anak ini terjebak dalam pusaran gosip yang menuduh Handini bersekutu dengan kekuatan gelap demi kelancaran usaha sanggarnya, bahkan menjadikan laki-laki sebagai tumbal.
Desas-desus itu semakin santer ketika serangkaian kematian misterius menimpa para pria di desa, termasuk seorang teman dekat Handini. Warga yakin, ini adalah代价 dari perjanjian gaib yang konon Handini jalin dengan Kanjeng Semanu, pemimpin sebuah sekte sesat. Disebutkan, Handini telah berubah, menjadi titisan ular yang kecantikannya kian memikat setiap kali ada korban baru berjatuhan, seolah kecantikan itu adalah isyarat datangnya petaka bagi para lelaki yang tergoda.
Bagi Ningrum, hidup di bawah bayang-bayang tuduhan ini sudah berat, namun puncaknya adalah ketika Jalu, lelaki yang diam-diam dicintainya, terindikasi menjadi target tumbal selanjutnya. Ketakutan dan kengerian melanda Ningrum. Ia mulai didera berbagai teror gaib yang tak hanya mengancam keselamatannya, tetapi juga menambah beban batinnya. Ningrum tahu, ia tidak bisa tinggal diam. Ia harus menemukan cara untuk menyelamatkan Jalu dan, yang lebih penting, menghentikan tindakan ibunya, bahkan jika itu berarti harus berhadapan dengan kekuatan supranatural yang mengerikan.
Dalam pencarian keras akan jalan keluar, Ningrum akhirnya mendapatkan petunjuk yang membawanya kepada seorang Kyai bijak. Sang Kyai memahami beratnya beban yang dipikul Ningrum dan memberikannya sebuah pusaka: tombak sakti. Alat ini dipercaya memiliki kekuatan untuk memusnahkan ilmu hitam dan mengakhiri kutukan yang menghantui Handini dan desa mereka. Inilah premis mencekam yang diangkat dalam cerita berjudul Paku Tanah Jawa, sebuah narasi tentang perjuangan seorang anak melawan takdir kelam yang diwariskan oleh ibu kandungnya.
