Menjelang Ajal: Ketegangan Keluarga di Ambang Kematian
Film terbaru berjudul Menjelang Ajal menghadirkan kisah mencekam berlatar belakang keluarga terpandang di sebuah desa bernama Umbul Krida. Pak Wiryo dan istrinya, Bu Wiryo, dikenal sebagai pasangan yang dihormati dan memiliki kedudukan. Namun, kehidupan tenang mereka hancur dalam sekejap akibat kecelakaan tragis di jalan raya.
Kecelakaan nahas itu merenggut nyawa Bu Wiryo secara instan, sementara Pak Wiryo terbaring tak berdaya dalam kondisi koma. Beban berat kini jatuh ke pundak anak-anak mereka, terutama Retno si bungsu dan kakak perempuannya, Wati. Keduanya dengan setia merawat sang ayah yang terbaring lemah di rumah, berharap ada keajaiban yang memulihkan kondisinya.
Di tengah duka dan kepanikan merawat Pak Wiryo yang tak sadarkan diri, muncul gesekan internal dalam keluarga. Tarjo, adik tiri Pak Wiryo, datang dan mulai menuntut hak warisan, menambah beban pikiran Retno dan Wati yang sudah terhimpit situasi.
Situasi semakin keruh bukan hanya karena konflik duniawi. Desas-desus mulai beredar di kalangan tetangga tentang kondisi Pak Wiryo. Beredar kabar bahwa sang ayah memiliki ‘pegangan’ gaib, semacam perjanjian atau benda bertuah, yang membuat arwahnya sulit berpisah dari raga dan menahan proses sakaratul mautnya. Kepercayaan mistis ini seolah memancing kehadiran tak diinginkan.
Bersamaan dengan itu, teror tak kasat mata mulai menghantui rumah keluarga Wiryo. Entitas jahat meneror, menciptakan atmosfer mencekam dan penuh ketakutan. Keanehan juga terlihat pada kondisi Pak Wiryo yang masih koma, menunjukkan gejala-gejala misterius yang sulit dijelaskan secara medis, menambah lapisan horor dan misteri dalam penderitaan keluarga ini.
Menjelang Ajal tidak hanya mengandalkan elemen horor supranatural yang membuat bulu kuduk berdiri, tetapi juga menggali kedalaman konflik dalam sebuah keluarga. Film ini menggambarkan perjuangan anak-anak dalam merawat ayah mereka, menghadapi serbuan ancaman dari luar (teror gaib), dan perpecahan dari dalam (konflik warisan), serta upaya mereka untuk tetap bersatu di tengah badai yang mengancam keutuhan dan keselamatan jiwa mereka. Kisah ini mengajak penonton menyaksikan ketegangan di ambang kematian, di mana batas antara dunia nyata dan gaib menjadi tipis, sementara ikatan keluarga diuji hingga titik terendah.
