Dosa Musyrik Menyoroti Bahaya Keputusasaan dan Jalan yang Salah
Film Dosa Musyrik hadir membawa kisah yang membumi namun penuh ketegangan, menyelami dilema pelik yang dihadapi seorang pria bernama Nugie. Diperankan oleh Marthino Lio, Nugie adalah potret seseorang yang berada di titik terendah. Ibunya menderita sakit parah dan pengobatan macet akibat himpitan finansial. Utang yang menumpuk semakin memberatkan langkahnya, menciptakan jurang keputusasaan yang dalam. Dalam kondisi terjepit tanpa harapan, Nugie merasa terdorong mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah yang kian mencekik.
Pilihan sulit menjatuhkan Nugie pada Mbah Narto, seorang dukun yang menawarkan solusi instan. Solusi itu berwujud sebuah keris yang konon memiliki kekuatan gaib. Mbah Narto meyakinkan Nugie bahwa keris ini adalah kunci untuk mengatasi kemelut finansial dan memulihkan kesehatan ibunya. Terbuai janji dan harapan palsu, Nugie pun membawa pulang keris tersebut, berharap masa sulit akan segera berlalu digantikan keberuntungan.
Namun, harapan itu berubah menjadi tragedi. Kehadiran keris di rumah Nugie bukan membawa berkah, melainkan teror mengerikan. Sejak saat itu, keluarganya mulai dihantui kejadian-kejadian mistis yang mengoyak kedamaian. Rasa diawasi oleh kekuatan tak kasat mata menjadi kenyataan menakutkan yang terus menerus menghantui. Rahasia kelam di balik keris itu terungkap saat Nugie menyadari bahwa benda tersebut dijaga oleh sosok gaib bernama Ni Larapati. Ni Larapati datang bukan untuk membantu, melainkan menagih ‘harga’ yang sangat mahal: tumbal nyawa dari keluarga Nugie, satu per satu. Kehidupan mereka seketika berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan, dibayangi ancaman kematian yang nyata.
Film Dosa Musyrik dengan gamblang menunjukkan konsekuensi mengerikan dari perbuatan syirik – menyekutukan Tuhan atau mencari pertolongan pada kekuatan gaib selain-Nya. Ketergantungan Nugie pada dukun dan kerisnya, yang lahir dari keputusasaan, justru menjerumuskannya dan keluarganya ke dalam bahaya yang jauh lebih besar daripada masalah awalnya. Alih-alih menemukan jalan keluar, mereka terikat pada kekuatan gelap yang menuntut pengorbanan tak terbayangkan, membawa mereka ke ambang kehancuran.
Dosa Musyrik menjadi pengingat penting bahwa keputusasaan dapat membutakan mata hati, mendorong seseorang mengambil jalan yang dilarang dan berbahaya. Mengandalkan kekuatan gaib untuk menyelesaikan masalah duniawi bukanlah solusi, melainkan awal dari malapetaka yang bisa menghancurkan segalanya. Film ini mengajarkan pentingnya keteguhan iman dan kewaspadaan dalam menghadapi cobaan hidup, serta menghindari kepercayaan yang menyimpang dari ajaran kebaikan.
