Silent Roar: Kisah Harapan di Tepi Samudra
Film “Silent Roar” membuka tirai pada kehidupan Dondo, seorang pemuda yang jiwanya terjalin erat dengan deburan ombak. Sebagai peselancar, laut adalah dunianya, namun lautan yang sama juga menyimpan luka terdalam dalam hidupnya. Setahun yang lalu, ayahnya, Willy, seorang nelayan yang sangat dikenalnya, lenyap di Samudra Atlantik. Kecelakaan di laut bukanlah hal asing bagi masyarakat pesisir tempat Dondo tinggal, namun hilangnya Willy tanpa jejak – tanpa kapal yang ditemukan, tanpa jasad yang kembali – meninggalkan lubang yang menganga.
Bagi ibu Dondo dan seluruh komunitas nelayan, setahun adalah batas waktu yang tak terbayangkan untuk seseorang bertahan di lautan luas. Mereka telah menerima kenyataan pahit, perlahan mulai menata kembali hidup dengan beban duka dan kehilangan. Mereka mendesak Dondo untuk melakukan hal yang sama, untuk berduka, menerima, dan melanjutkan hidup.
Namun, Dondo menolak keras penerimaan itu. Di mata komunitas, keyakinan Dondo bahwa ayahnya masih hidup mungkin terlihat seperti penolakan terhadap kenyataan, bentuk ketidakmauan untuk menghadapi kesedihan. Tapi bagi Dondo, itu adalah satu-satunya jangkar yang membuatnya tetap bertahan. Keyakinan itu bukan sekadar harapan hampa; itu adalah dorongan yang membuatnya terus memandang ke cakrawala setiap hari, mencari tanda-tanda yang mungkin terlewat oleh orang lain, seolah lautan itu sendiri menyimpan rahasia yang hanya bisa ia pecahkan.
Film “Silent Roar” mengeksplorasi ketegangan antara penerimaan dan penyangkalan, antara duka kolektif sebuah komunitas kecil dan perjuangan pribadi seorang anak. Ini adalah kisah tentang bagaimana kehilangan bisa membuat kita menahan atau malah mendorong kita mencari sesuatu yang mungkin tidak ada, dan bagaimana ikatan keluarga – bahkan yang terputus oleh jarak dan misteri – bisa memiliki gema yang kuat dalam diri seseorang. Melalui sudut pandang Dondo, penonton diajak merasakan besarnya samudra yang menyimpan misteri dan kekuatan harapan yang tenang namun tak tergoyahkan di tengah ketidakpastian yang membisingkan.