Film “It Feeds” membawa penonton ke dalam kisah yang mencekam, menggabungkan elemen horor supranatural dengan drama psikologis yang mendalam. Lebih dari sekadar cerita hantu konvensional, film ini berfokus pada perjuangan melawan ancaman tak kasat mata yang tampaknya memangsa fondasi jiwa itu sendiri: ketakutan.
Inti cerita berpusat pada Jordan, seorang terapis yang menjalankan praktik psikiatri bersama ibunya. Namun, praktik mereka bukanlah tempat terapi biasa, sebab Jordan dan ibunya memiliki karunia (atau mungkin kutukan) berupa kemampuan klaimansi – kemampuan untuk melihat dan merasakan hal-hal di luar jangkauan indra normal. Kemampuan inilah yang tiba-tiba membawa mereka ke dalam kasus paling menakutkan dalam hidup mereka.
Kisah dimulai ketika seorang gadis muda yang ketakutan dan tampak sangat menderita tiba-tiba menerobos masuk ke tempat praktik mereka. Gadis itu membawa pengakuan yang mengerikan dan sulit diterima, namun dengan keyakinan penuh: ada sebuah entitas jahat yang ‘memakannya’. Bukan secara fisik, melainkan sesuatu yang lebih fundamental, yang menguras energi dan mungkin juga kekuatan hidupnya.
Yang membuat situasi ini semakin berbahaya adalah sifat unik dari entitas tersebut, sebagaimana yang dijelaskan dalam premis film “It Feeds”. Entitas ini tampaknya mendapatkan kekuatan dari rasa takut korbannya. Semakin besar rasa takut yang dirasakan si gadis, semakin kuat dan merajalela entitas itu tumbuh, mempercepat proses ‘memakan’ atau mengambil alih dirinya.
Bagi Jordan dan ibunya, ini bukanlah kasus yang bisa diselesaikan hanya dengan metode terapi tradisional. Kemampuan klaimansi mereka memverifikasi kebenaran yang mengerikan di balik kata-kata putus asa gadis itu. Mereka bisa merasakan kehadiran entitas tersebut, nuansa dingin dan jahat yang mengelilingi si gadis dan mengancam akan menelan semuanya.
Film “It Feeds” juga menggali lapisan pribadi Jordan. Saat ia berusaha menyelamatkan gadis muda ini dari cengkeraman entitas keji tersebut, Jordan juga dipaksa untuk menghadapi ‘iblis’ pribadinya sendiri. Ini bisa berarti trauma masa lalu yang terkait dengan kemampuan klaimansinya, pengalaman menakutkan yang belum terselesaikan, atau ketakutan internal yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh entitas yang sama. Perjuangan eksternal melawan entitas menjadi cerminan perjuangan internal melawan ketakutan dan bayangan-bayangan dari masa lalu Jordan sendiri.
Bersama ibunya, Jordan harus menemukan cara untuk melawan kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipahami sepenuhnya ini. Waktu menjadi sangat krusial, karena kondisi gadis itu semakin memburuk dengan cepat. Mereka harus mengerahkan semua kemampuan mereka, baik sebagai terapis maupun sebagai individu dengan penglihatan supranatural, untuk melindungi gadis tersebut dan menghentikan entitas itu sebelum ia berhasil mengambil alih si gadis sepenuhnya. Taruhannya adalah jiwa dan raga gadis kecil itu, serta perhaps ketenangan Jordan sendiri.
“It Feeds” menghadirkan pengalaman horor yang mengandalkan atmosfir mencekam dan ketegangan psikologis, mengeksplorasi bagaimana ketakutan bisa menjadi senjata yang paling ampuh bagi kegelapan, dan bagaimana menghadapi iblis (baik yang nyata maupun metaforis) seringkali membutuhkan keberanian untuk menghadapi diri sendiri.
