Film semi filipina dengan judul Rita, kisahnya berpusat pada kehidupan Rita, seorang istri yang mendapati dirinya terombang-ambing dalam kesendirian saat sang suami, Ariel, harus merantau demi pekerjaan di luar negeri. Jarak yang memisahkan raga perlahan menciptakan jurang kerinduan dan kebutuhan yang tak terpenuhi dalam hubungan mereka.
Dalam situasi ‘film sepi’ yang penuh godaan ini, baik Rita maupun Ariel mulai mencari pelampiasan atas hasrat dan kebutuhan emosional mereka pada orang lain. Rita, sendirian di rumah, mungkin menemukan kenyamanan dan sentuhan terlarang dari sosok tak terduga, menjelajahi batas-batas tubuh dan perasaan yang selama ini hanya tercurah untuk suaminya. Di belahan dunia lain, Ariel pun menghadapi dilema serupa, tergoda oleh kesempatan dan melampiaskan kebutuhan fisik yang terabaikan di perantauan. film semi filipina ini dengan gamblang menampilkan eksplorasi perselingkuhan dan momen-momen intim yang terjadi di balik tirai pernikahan mereka.
Momen-momen penuh gairah namun dibayangi rasa bersalah menjadi bagian penting dari narasi, khas drama dewasa yang sering diangkat oleh platform seperti vivamax. Masing-masing menikmati – atau mungkin terjerumus dalam – hubungan rahasia demi memuaskan dahaga fisik dan emosional yang muncul dari kesepian.
Ketegangan memuncak saat Ariel akhirnya kembali ke rumah. Mereka berdua memutuskan untuk bertindak seolah-olah tidak ada hal gelap yang terjadi selama perantauan Ariel. Keduanya berusaha keras menutupi jejak perselingkuhan mereka, menjalani kehidupan pernikahan yang normal di permukaan. Namun, bisakah kebenaran yang terkubur rapat itu tetap tersembunyi? Bisakah pernikahan mereka bertahan di atas dasar kebohongan dan pengkhianatan yang telah mereka lakukan secara terpisah? Film Rita menyajikan pertanyaan mendalam tentang kepercayaan, hasrat terlarang, dan apakah cinta bisa pulih setelah terluka begitu dalam.