“Le Fils Quiet,” atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “The Quiet Son,” adalah sebuah drama keluarga yang getir dan menyentuh. Film ini mengisahkan tentang Pierre, seorang ayah tunggal yang berusia 50-an, dan hubungannya yang rumit dengan kedua putranya, terutama dengan anak laki-lakinya yang bernama Fus.
Setelah Louis, anak bungsu Pierre, meninggalkan rumah untuk melanjutkan studi di Sorbonne, Paris, dinamika keluarga mulai berubah. Fus, yang sedikit lebih tua dan tidak sesukses saudaranya dalam hal akademis, mulai menunjukkan perubahan perilaku yang mengkhawatirkan. Ia menjadi tertutup, misterius, dan menyimpan banyak rahasia dari ayahnya.
Seiring berjalannya waktu, Pierre mulai menyadari bahwa Fus terjerumus ke dalam dunia yang sangat berbeda dari nilai-nilai yang ia anut. Fus terpikat pada kekerasan dan terlibat dalam kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan. Hal ini sangat kontras dengan pandangan Pierre yang mungkin liberal dan cinta damai.
Film ini mengamati dengan seksama bagaimana hubungan ayah dan anak ini yang penuh dengan cinta dan benci, kasih sayang dan kekecewaan. Keduanya saling mencintai, tetapi juga saling membenci karena perbedaan pandangan dan pilihan hidup. Pierre berusaha mati-matian untuk memahami dan membimbing putranya, tetapi Fus semakin menjauh dan tenggelam dalam ideologi yang berbahaya.
Ketegangan antara Pierre dan Fus terus meningkat, menciptakan atmosfer yang penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian. Pada akhirnya, perbedaan pendapat dan pilihan hidup ini membawa mereka menuju sebuah tragedi yang tak terhindarkan. “Le Fils Quiet” mengajak penonton untuk merenungkan tentang kompleksitas hubungan keluarga, bahaya ekstremisme, dan bagaimana cinta dan perbedaan pendapat dapat saling bertentangan dalam sebuah keluarga. Film ini adalah potret yang jujur dan menyakitkan tentang sebuah keluarga yang hancur karena perbedaan ideologi dan pilihan hidup.