Spartacus (2010)

Serial televisi Spartacus adalah sebuah drama sejarah Amerika yang mengambil lokasi syuting di Selandia Baru. Pertama kali tayang pada tanggal 22 Januari 2010 di saluran Starz, serial ini berakhir pada 12 April 2013. Terinspirasi dari tokoh sejarah nyata, Spartacus, seorang gladiator dari Thrace yang memimpin pemberontakan budak besar-besaran melawan Republik Romawi dari tahun 73 hingga 71 SM, yang bermula di Capua. Eksekutif produser Steven S. DeKnight dan Robert Tapert fokus pada penggambaran kehidupan awal Spartacus yang kurang terdokumentasi sejarahnya, hingga mencapai titik awal catatan sejarah tentang dirinya.

Setelah kesuksesan musim pertama, Spartacus: Blood and Sand, produksi musim berikutnya sempat tertunda karena aktor utama, Andy Whitfield, didiagnosis Limfoma Non-Hodgkin stadium awal. Sebagai gantinya, Starz memproduksi miniseri prekuel enam episode berjudul Spartacus: Gods of the Arena. Sayangnya, penyakit kanker Whitfield kambuh dan ia meninggal dunia pada 11 September 2011. Starz kemudian memilih Liam McIntyre untuk menggantikan Whitfield sebagai Spartacus di musim kedua, Spartacus: Vengeance. Pada 4 Juni 2012, Starz mengumumkan musim ketiga sekaligus musim terakhir, berjudul Spartacus: War of the Damned. Kabar baik bagi penggemar, serial sekuel berjudul Spartacus: House of Ashur saat ini sedang dalam pengembangan di Starz, dengan DeKnight kembali menulis naskahnya.

Ringkasan Alur Cerita Spartacus: Blood and Sand

Kisah Spartacus: Blood and Sand dimulai dengan seorang pejuang Thrace tanpa nama yang direkrut menjadi tentara tambahan Romawi dalam kampanye melawan Getae di wilayah Danube bawah, di bawah komando legatus Claudius Glaber. Pada tahun 72-71 SM, jenderal Romawi Marcus Terentius Varro Lucullus, prokonsul provinsi Romawi Macedonia, bergerak melawan Getae, yang merupakan sekutu musuh Roma, Mithridates VI dari Pontus. Getae sering menyerbu tanah Thrace, sehingga penduduk Thrace diyakinkan oleh Glaber untuk bergabung dengan Romawi sebagai pasukan tambahan.

Namun, Glaber, yang terpengaruh ambisi istrinya, Ilithyia, untuk mencari kemuliaan lebih besar, memutuskan untuk mengabaikan serangan terhadap Getae dan langsung menghadapi pasukan Mithridates di Asia Minor. Merasa dikhianati, pejuang Thrace tersebut memimpin pemberontakan melawan Glaber dan kembali ke desanya, hanya untuk menemukan desanya telah hancur. Pejuang Thrace dan istrinya, Sura, ditangkap oleh Glaber keesokan harinya. Pejuang Thrace dihukum mati di arena gladiator atas pengkhianatannya, sementara Sura dibawa dan dijadikan budak.

Pejuang Thrace itu kemudian dikirim ke Capua, Italia, pusat pelatihan gladiator. Di arena, secara mengejutkan ia berhasil mengalahkan empat gladiator yang ditugaskan untuk mengeksekusinya, dan langsung menjadi sensasi di mata penonton. Senator Albinius mengubah hukumannya dari hukuman mati menjadi perbudakan. Quintus Lentulus Batiatus, pemilik ludus (sekolah gladiator) di Capua, yang tidak mengetahui nama asli tahanan tersebut, menyarankan untuk memanggilnya “Spartacus”, karena ia bertarung seperti raja Thrace yang ganas dengan nama yang sama. Melihat bakat mentah dan popularitas Spartacus di kalangan massa, Batiatus membelinya untuk dilatih di dalam ludusnya di bawah bimbingan Oenomaus, mantan gladiator dan sesama budak yang dikenal oleh para gladiator sebagai ‘Doctore’, yang berarti instruktur.

Di ludus, Spartacus berteman dengan Varro, seorang warga Romawi yang menjual dirinya menjadi budak untuk membayar hutang dan menghidupi keluarganya. Ia juga menghadapi intimidasi dari gladiator senior, terutama Crixus, seorang Gaul tak terkalahkan, dan Barca, seorang Kartago. Spartacus segera mengetahui bahwa Sura telah dijual kepada pedagang budak Suriah. Batiatus, yang kesulitan mengendalikan Spartacus pada hari-hari awal pelatihannya, berjanji untuk mencari Sura dan menyatukan mereka kembali sebagai imbalan atas kerja sama Spartacus di arena.

Setelah berbagai cobaan nyaris fatal dan pelatihan intensif, Spartacus berhasil membunuh Theokoles, “Bayangan Kematian”, dan meraih status legenda hidup serta dijuluki “Juara Capua” dan “Pembawa Hujan”. Batiatus mengatur pembelian Sura, tetapi ia tiba dalam kondisi luka parah dan akhirnya meninggal, dikabarkan menjadi korban perampokan di perjalanan. Namun, pembunuhan Sura diam-diam diperintahkan oleh Batiatus untuk menjaga kesetiaan dan fokus Spartacus. Spartacus melupakan warisan Thracian-nya dan mimpinya tentang kebebasan, menjadi puas dengan kehidupan sebagai juara.

Sementara itu, Barca, yang ingin membeli kebebasannya, dibunuh oleh Batiatus dengan bantuan Ashur, seorang budak dan mantan gladiator. Istri Batiatus, Lucretia, menjalin hubungan terlarang dengan Crixus. Lucretia dan Batiatus belum dikaruniai anak, meskipun Lucretia kemudian hamil (ayah dari bayi tersebut tidak diketahui).

Titik balik terjadi ketika Spartacus dijadwalkan bertarung melawan sahabatnya di ludus, Varro, dalam pertandingan eksibisi untuk merayakan kedewasaan putra hakim Capua, Numerius. Ilithyia, yang membenci Spartacus sejak ia mempermalukan suaminya, Glaber, dengan pemberontakannya, merayu pemuda Numerius dan meyakinkannya untuk menuntut kematian bagi yang kalah dalam pertandingan tersebut. Spartacus menang (seperti yang diharapkan), dan ketika pemuda itu memberikan isyarat “jempol ke bawah”, Batiatus, yang ingin menjilat ayah Numerius yang berkuasa, memaksa Spartacus untuk mematuhi dan membunuh Varro.

Saat menderita luka dari pertandingan melawan Varro dan penyesalan serta kesedihan karena harus membunuh sahabatnya, Spartacus mengalami demam dan mimpi buruk yang membuatnya curiga bahwa Batiatus telah mengatur kematian Sura. Ia berhasil mengkonfirmasi kecurigaannya dengan memaksa anak buah Batiatus, Aulus, untuk mengakui perbuatan tersebut sebelum membunuhnya. Menyadari bahwa tidak ada jalan tengah dalam melawan perbudakannya, ia memutuskan untuk “membunuh mereka semua” dan memimpin pemberontakan melawan keluarga penguasa yang pernah ia bela.

Untuk membalas dendam, Spartacus meminta bantuan Crixus dan gladiator lainnya untuk mengalahkan keluarga Batiatus untuk selamanya. Pertandingan hidup dan mati antara Crixus dan Spartacus diatur untuk kaum elit Capua di ludus. Doctore (yang dipanggil Batiatus dengan nama aslinya, Oenomaus) menghadapi Batiatus tentang kematian Barca dan keterlibatan Ashur. Spartacus mendapat dukungan dari Mira, budak baru istri Batiatus, yang bertugas membuka gerbang vila dari area pelatihan. Crixus awalnya menolak membantu Spartacus karena berharap untuk bersatu kembali dengan kekasihnya, Naevia (yang diasingkan dari ludus oleh Lucretia setelah mengetahui perselingkuhannya dengan Crixus akibat tipu daya Ashur untuk membalas dendam pada Crixus). Namun, setelah mengetahui bahwa ia sengaja dilemahkan untuk memastikan kemenangan Spartacus, pada saat terakhir ia bergabung dengan Spartacus.

Doctore awalnya menghentikan Spartacus untuk membunuh Batiatus. Dalam kekacauan yang terjadi ketika para gladiator membunuh para penjaga dan beberapa tamu, Crixus meyakinkan Doctore untuk bergabung dengannya dan Spartacus. Sementara itu, Ilithyia melarikan diri dan memerintahkan penjaganya untuk menutup pintu ludus dari luar. Doctore, menepati janjinya, mencoba membunuh Ashur tetapi sasarannya berhasil menghindar. Crixus melukai Lucretia dengan parah dengan tusukan pedang di perutnya, menembus rahimnya dan membunuh anak mereka yang belum lahir. Istri Varro, Aurelia, membunuh Numerius setelah mengungkapkan kepadanya bahwa Varro adalah suaminya. Spartacus akhirnya membunuh Batiatus di depan Lucretia yang terluka parah. Setelah pembantaian tersebut, Spartacus bersumpah untuk membuat “Roma gemetar”.

• adultery
• gladiator
• gods
• group sex
• lesbian
• nudity
• Rape
• rebel
• rebellion
• revolt
• roman army
• roman empire
• self sacrifice
• slave
• slavery
• steamy
• sword fighting
• USA
• violence
• West Series