Bambina disutradarai oleh Alberto Lattuada, film ini menawarkan bukan hanya keindahan visual khas masanya, namun juga drama yang cukup menggelitik tentang hasrat terlarang.
Judul film ini, “Bambina (1974)“, langsung memancing rasa penasaran. Dalam bahasa Italia, “Bambina” berarti “gadis kecil”. Film ini memang berkisah tentang Andrea, diperankan oleh Gigi Proietti, seorang arsitek mapan yang berlibur di pantai Sardinia yang eksotis. Di sana, di bawah terik matahari Italia yang membakar kulit, ia bertemu dengan seorang gadis muda yang penuh pesona, namun masih sangat belia, yang kemudian dikenal dengan nama Bambina, diperankan oleh Teresa Ann Savoy yang begitu memikat.
Ketertarikan Andrea pada Bambina begitu kuat, bagaikan gelombang laut yang tak henti menerjang pantai. Bambina, dengan kepolosan dan keindahan remajanya, memancarkan daya tarik yang sulit diabaikan. Di tengah suasana liburan yang santai dan memabukkan, Andrea mendapati dirinya terjerat dalam pusaran hasrat yang menggebu pada gadis muda tersebut.
Namun, kisah ini tidak sesederhana percintaan musim panas biasa. Kehadiran ibu Bambina, yang diperankan oleh aktris legendaris Irene Papas dengan karisma yang kuat, menambah lapisan drama yang menarik. Sang ibu, dengan insting seorang wanita dewasa, jelas merasakan adanya ketertarikan yang tak wajar antara putrinya dan Andrea. Konflik batin dan ketegangan pun tak terhindarkan.
“Bambina (1974)” membawa kita menyelami kompleksitas hubungan yang terlarang, dibalut dengan sinematografi indah khas Italia tahun 70-an. Film ini bukan sekadar menampilkan keindahan tubuh dan momen-momen sensual yang menjadi ciri khas vintage softcore. Lebih dari itu, “Bambina (1974)” mengajak penonton untuk merasakan gejolak emosi, keraguan, dan hasrat yang membara di antara karakter-karakternya.